Rabu, 18 September 2013

FISIOLOGI BIOTA AIR

LAPORAN PRAKTIKUM OTAK IKAN

I.

I. PENDAHULUAN
1.1      Latar Belakang
Fisiologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi, mekanisme, dan cara kerja dari organ, jaringan dan sel-sel organisme. Fisiologi mencoba menerangkan faktor-faktor fisika dan kimia yang mempengaruhi seluruh proses kehidupan. Ikan sebagai hewan air memiliki beberapa mekanisme fisiologis yang tidak dimiliki oleh hewan darat. Perbedaan habitat menyebabkan perkembangan organ-organ ikan disesuaikan dengan kondisi lingkungan.
Ikan memiliki beberapa organ dalam antara lain : otak, insang, mulut, esofagus, jantung, hati, lambung renang, lambung, usus dan anus. Sehingga struktur anatomi mulut erat kaitannya dengan cara mendapatkan makanan.Otak merupakan salah satu organ yang sangat penting fungsinya bagi ikan.Otak terdapat pada susunan saraf pusat. Otak ikan dapat dibagi menjadi lima bagian yaitu telecephalon, diencephalon, mesencephalon, metencephalon dan myelencephalon.
Organ otak ini dibentuk pada saat ikan masih embrio sedangkan organ-organ lainnya dibentuk kemudian. Bersamaan dengan pembentukan organ-organ lainnya, otak berkembang menjadi lebih sempurna terlebih dahulu. Untuk lebih mengetahui fungsi dari bagian-bagian otak tersebut, maka praktikum ini dilaksanakan.
1.2     Tujuan dan kegunaan
Tujuan praktikum Fisiologi Biota Air tentang Otak Ikan adalah untuk mengetahui bagian-bagian dan cara kerja otak pada ikan. Kegunaan diadakannya praktikum adalah agar praktikan dapat melihat bagian-bagian otak ikan secara langsung.





 II. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Khairuman (2002), tak terdapat pada susunan saraf pusat. Otak ikan dapat dibagi menjadi lima bagian yaitu telencephalon, diencephalon, mesencephalon, metencephalon, myelencephalon. Lebih lanjut ditambahkan oleh Lesmana (2001), otak ikan yang belum sempurna pada waktu embrio terdiri dari tiga bagian yaitu procencephalon, mesencephalon dan rhombencephalon.
Epithalamus adalah bagian yang Nampak pada dorsal dari otak. Struktur yang paling nyata ialah dua tonjolan dorsal yang tunggal, yaitu epifise (organ pineal) di sebelah belakang dan parafise (organ parapineal) di sebelah depannya. Keduanya tumbuh sebagai evaginasi dari diencephalon embrio (http://freetechebooks.com)
Ikan-ikan yang mempunyai kulit kepala transparan umumnya hidup di daerah yang agak dalam dan termasuk yang suka beruaya vertical. Ikan yang bersifat fototaksis positif, di kepalanya terdapat daerah yang tidak berpigmen dan atap cranial yang transparan di atas diencephalon. Dan sebaliknya ikan yang bersifat fototaksis negatif pada kepalanya terdapat jaringan yang menghalangi cahaya (Fujaya, 2008).
Hipofisa adalah kelenjar endokrin yang terletak dalam sella tursika, yaitu lekukan dalam tulang sfenoid. Kelenjar hipofisa paling tidak menghasilkan tujuh hormon yaitu GH, ACTH, TSH, LTH, FSH, LH, ICSH, MSH. Hipofisa terletak dibawah otak, jadi untuk mengambil kelenjar hipofisa langkah pertama yang harus diambil adalah mengeluarkan otak (budiyanto, 2002).
Tujuan dari Hipofisasi itu sendiri adalah untuk menghasilkan dan mengefisiensi penggunaan induk dan pengangkatan hasil anak ikan. Tekhnik hipofisasi tentu saja ada banyak kekurangan dan kelebihannya. Kekurangan dari tekhnik ini adalah tidak bisa menjamin suatu penijahan yang berhasil dan itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya mungkin dosis yang diberikan kurang atau tidak sesuai dengan ketentuannya atau juga ikan belum siap dan belum matang kelamin. Sedangkan keuntungannya ikan dapat menghasilkan keturunan yang cepat dan banyak. Teknik hipofisasi telah memberikan manfaat yang besar terhadap pembenihan. Tetapi masih belum lepas dari berbagai masalah yang dihadapi seperti dosis dan sumber kelenjar hipofisa. Oleh karena itu, sebelum melakukan penyuntikan harus mengetahui berapa dosis yang digunakan dalam donor kelenjar hipofisa yang optimum terhadap tingkat keberhasilan ovolasi dan daya tetes telur (Sumantadinata, 1988).
Sebagian saraf cranial (SC) berhubungan dengan bagian-bagian kepala, selain dari itu ditemukan juga yang berhubungan dengan bagian-bagian tubuh lainnya. Dari otak sendiri terdapat sebelas saraf cranial yang menyebar ke organ-organ sensory tertentu dan otot-otot tertentu (https://syariffauzi.wordpress.com)
Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam (salinitas), sehingga dapat hidup di air payau. Jenis ikan ini memiliki kecepatan pertumbuhan yang relatif cepat, tetapi setelah dewasa kecepatannya ini akan menurun. Ikan ini berukuran sedang, panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan mujair adalah sekitar 40 cm. Bentuk badannya pipih dengan warna hitam, keabu-abuan, kecoklatan atau kuning. Sirip punggungnya (dorsal) memiliki 15-17 duri (tajam) dan 10-13 jari-jari (duri berujung lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 9-12 jari-jari (http://www. ikanmania.wordpress.com).
Menurut Buchar (1999), ikan mujair termasuk ikan pemakan segala (omnivore) yang memiliki sifat rakus terhadap pakan. Pakan utamanya adalah lumut-lumutan, tumbuhan air, serta serangga dan hewan kecil seperti cacing. Kebiasaan makan yang rakus menyebabkan panjang mujair dewasa bisa. mencapai maksimum 40 cm.
Klasifikasi ikan mujair (Oreochromis mossambicus) menurut Khairul (2008) adalah sebagai berikut :
Kelas : Pisces
     Sub kelas : Acanthopterigii
          Ordo : Percomorphi
               Sub-ordo : Percoidea
                      Famili : Cichlidae
                            Genus : Oreochromis
                                   Species : Oreochromis mossambicus



III. METODE PRAKTIKUM
3.1   Waktu dan Tempat
Pelaksanaan praktikum Fisiologi Biota Air tentang Otak Ikan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 13 mei 2011, dimulai dari pukul 13.30 WITA sampai dengan selesai. Bertempat di Laboratorium Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu.
3.2    Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum Fisiologi Biota Air tentang Otak Ikan yaitu Pisau / gunting, papan kayu, pinset, kapas dan alat tulis menulis. Sedangkan bahan yang digunakan adalah Ikan mujair (Oreochromis mossambicus).
3.3        Prosedur Kerja
1.            Mengambil seekor ikan mujair kemudian memotong melintang tepat di belakang operculum
2.            Meletakkan kepala ikan menghadap keatas dan memasukkan ibu jari kiri ke dalam mulut ikan
3.            Memotong ikan mulai cekung hidung ke bawah dekat kelopak mata
4.            Mengambil otak ikan dengan pinset
5.            Mengamati dan menggambar bagian-bagian dari otak ikan


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1    Hasil
Berdasarkan pada pengamatan maka di dapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Bagian-bagian Otak Ikan
Gambar Pengamatan
Keterangan

Gambar Otak Ikan :





     1.      Lobus alfactorius
     2.      Telencephalon
     3.      Lobus opticus
     4.      Metencephalon (cerebellum)
     5.      Myelencephalon
     6.      Procencephalon
     7.      Mesencephalon
     8.      Rhombencephalon

4.2     Pembahasan
Ikan mujair merupakan ikan Teleostei atau ikan bertulang sejati. Dari hasil praktikum diketahui susunan bagian otak pada ikan terdiri dari lobus alfactorius, telencephalon, lobus opticus, cerebellum, myelencephalon, procencephalon, mesencephalon dan rhombencephalon. Menurut Fujaya (2008), pada saat ikan dewasa, otak mengalami proses penyempurnaan yaitu pada bagian procencephalon terbagi menjadi dua bagian; telencephalon dan dielencephalon. Bagian rhombencephalon terbagi pula menjadi dua bagian yaitu metencephalon dan myelencephalon, sedangkan bagian mecencephalon tidak mengalami perubahan.
Pada bagian depan otak ikan terdapat telencephalon dan di belakang telencephalon terdapat diencephalon. Menurut Kimball (1992), telencephalon dibentuk oleh serebral hemisfer dan rhinecephalon sebagai pusat hal-hal yang berhubungan dengan pembauan dan lobus alfactorius sebagai penerima rangsangan bau dari hidung. Pada ikan yang mengutamakan pembauan untuk mencari mangsanya, otak bagian depan menjadi lebih berkembang. Namun ikan mujair bukanlah ikan yang menggunakan hidungnya untuk mencari mangsa, maka bagian telencephalon pada ikan mujair tidak berkembang.
Pada hasil pengamatan diketahui mesencephalon terletak di tengah otak ikan. Mesencephalon pada otak ikan relatif besar dan berfungsi sebagai pusat penglihatan, yang terdiri dari sepasang lobus opticus yang bertindak sebagai pusat refleks penglihatan, menerima serabut afferent dari retina. Pada sel-sel yang terdapat di bagian atas lobus opticus disebut tectum opticum dan tegmentum di bagian bawah. Tectum opticum merupakan organ koordinator yang melayani rangsang penglihatan. Bayangan yang terjadi pada retina mata akan dipetakan pada tectum opticum. Sedangkan tegmentum merupakan pusat sel-sel motoris (Stickney, 1979).
Pada bagian rhombencephalon terdapat myelencephalon dan cerebellum, Menurut Sugiarto (1986), Cerebellum di daerah metencephalon berfungsi dalam hal keseimbangan badan dalam air, daya orientasi dan tegangan urat daging. Myelencephalon adalah bagian otak paling belakang (posterior), dengan medula oblongata sebagai komponen utamanya. Komponenen ini merupakan pusat untuk menyalurkan rangsangan keluar melalui saraf cranial.



V.  KESIMPULAN DAN SARAN
5.1   Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan dapat di simpulkan sebagai berikut :
1.      Ikan mujair (Oreochromis mossambicusmerupakan jenis ikan teleostei
2.       Otak ikan dibagi menjadi 5 bagian yaitu : telencephalon, diencephalon, mesencephalon, metencephalon dan myelencephalon
3.      Masing-masing bagian otak pada ikan mempunyai fungsi atau peranan yang berbeda-beda
5.2    Saran
          Saran sy adalah agar untuk waktu pembuatan laporan selanjutnya lebih diperpanjang lagi




DAFTAR PUSTAKA
Buchar, 1999. Biologi Laut : Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Puslitbang Oseanologi Lipi, Jakarta. www.o-fish.com. Diakses pada tanggal 12 Mei 2011.

Budiyanto, 2002. Pengaruh Penyuntikan Ekstraks Kelenjar Hipofisa. Program Studi Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikananan dan Ilmu Kelautan IPB, Bogor. http://maswira.blogspot.com. Diakses pada tanggal 18 mei 2011.

Fujaya, 2008. Fisiologi Ikan. PT Rineka Cipta, Jakarta.
http://www.freetechebooks.com. Diakses pada taggal 18 Mei 2011.
http://www.syariffauzi.wordpress.com. Diakses pada tanggal 18 Mei 2011.
http://www.ikanmania.wordpress.com. Diakses pada tanggal 18 Mei 2011.
Khairul, 2008. Kimbal, 1992. Biologi Dasar. Erlangga, Jakarta.
Khairuman, 2002. Budidaya ikan MujairPT. Agromedia Pustaka, Jakarta
Kimbal, 1992. Biologi Dasar. Erlangga, Jakarta.
Lesmana. D., 2001. Kualitas Air Untuk Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sugiarto. 1986. Tekhnik Pembenihan Ikan. CV. Simplex, Jakarta.
Sumantadinata, K.1981. Perkembangbiakan ikan–ikan Pelihara Indonesia. Fakultas
Perikanan, Bogor.
Stickney, 1979Kehidupan di Dalam AirTira Pustaka, Jakarta.

0 komentar:

Posting Komentar