Rabu, 06 November 2013

 





MENDEKATI akhir zaman, semua jenis kemaksiatan sudah dilakukan oleh semua umat manusia. Namun, ada sebuah hadist yang menyatakan bahwa ada beberapa jenis maksiat akan disegerakan balasan dari maksiat itu. Apa saja?
Dari Ibnu Umar Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendatangi kami (pada suatu hari) kemudian beliau bersabda,’ “Wahai kaum Muhajirin, lima perkara kalau kamu telah diuji dengannya (kalau kamu telah mengerjakannya), maka tidak ada kebaikan lagi bagi kamu. Dan aku berlindung dengan Allah SUBHANAHU wa Ta’ala, semoga kamu tidak menemui zaman itu. Perkara-perkara itu ialah:
1. Tidak tampak perzinaan pada suatu kaum sehingga mereka berani berterus terang melakukannya, melainkan akan berjangkit di kalangan mereka wabah penyakit menular (Tha’un) dengan cepat, dan mereka akan ditimpa penyakit-penyakit yang belum pemah menimpa umat-umat yang telah lalu




Oleh: Ammi Nur Baits

Alhamdulillah washshalatu wassalaamu ‘ala Rasulillah. Kaum muslilmin yang dirahmati Allah, diantara yang diajarkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pada kita adalah rutin mengamalkan amalan shalih meskipun amalan itu sedikit dan ringan, atau bahkan dipandang remeh oleh sebagian orang. Namun ternyata tanpa kita sangka, ternyata amalan tersebut mengandung pahala yang besar.

Berikut adalah beberapa amalan yang mudah dan ringan untuk dilakukan, namun besar pahalanya, berdasarkan hadits yang shahih:

Pertama, membaca : subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua kalimat yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan, dan berat ditimbangan: (yaitu bacaan) subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim [Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, Mahasuci Allah Yang Mahaagung]”(HR. Al Bukhari)

Rabu, 09 Oktober 2013

Mangrove Indonesia Ku




Indonesia dikaruniai kawasan mangrove yang sangat luas, yaitu sekitar 3,7 juta hektar. Kawasan mangrove tersebut tersebar di pesisir-pesisir Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, hingga Papua. Tetapi, kegiatan pembangunan di wilayah pesisir telah mengurangi luas hutan mangrove di Indonesia. Penyebabnya antara lain adalah: pembukaan lahan atau konversi hutan menjadi kawasan pertambakan, permukiman, industri dan lain- lain. Selain konversi, kerusakan hutan mangrove juga terjadi akibat pemanfaatan yang intensif untuk kayu bakar, bahan bangunan, pemanfaatan daun mangrove sebagai makanan ternak, serta penambangan pasir laut di sepanjang pantai bagian depan kawasan mangrove.
Beberapa data menunjukkan bahwa kerusakan dan penyusutan luas hutan mangrove Indonesia terus terjadi. Pada tahun 1982 Indonesia masih memiliki 5.209.543 ha hutan mangrove, namun di tahun 1992 jumlahnya telah menjadi 2.496.185 ha. Pada tahun 1985, pulau Jawa telah kehilangan 70% hutan mangrovenya. Luas hutan mangrove di Sulawesi Selatan berkurang dari 110.000 ha pada tahun 1965 menjadi 30.000 ha pada tahun1985. Sedangkan Teluk Bintuni (Papua) masih terdapat 300.000 ha mangrove, namun kini terus menerus mengalami tekanan, sebagaimana terjadi pula di delta Sungai Mahakam dan pesisir Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Apabila tidak ada usaha untuk mencegah kerusakan, serta tak ada usaha untuk mengembalikan kondisi hutan mangrove, maka lingkungan pesisir Indonesia akan semakin mengkhawatirkan bagi kehidupan. Bahkan, perekonomian penduduk pesisir yang bergantung pada ekosistem mangrove juga akan semakin sulit. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan masyarakat untuk melestarikan mangrove adalah melalui penanaman atau rehabilitasi mangrove.
Apa itu mangrove?
Mangrove adalah komunitas vegetasi pantai tropis atau areal sub-tropis beserta seluruh organisme yang didominasi oleh bebeapa pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang di daerah pasang surut pantai berlumpur. Mangrove juga tumbuh subur di sepanjang delta, estuaria dan coastal lagoon (danau di pinggir laut) yang dilindungi oleh batu karang, tumpukan pasir atau struktur lain dari gelombang dan pasang air laut.
Ciri-ciri lingkungan hutan mangrove:
·         Tumbuh pada daerah yang memiliki jenis tanah berlumpur, berlempung atau berpasir
·         Tergenang air laut atau air payau secara teratur,
·         Terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat.
Manfaat mangrove:
  • ·          Peredam gelombang dan badai, pelindung abrasi, serta penahan lumpur dan sedimen,
  • ·          Menghasilkan serat untuk keset dan bahan bangunan (kayu),
  • ·         Menyediakan bahan baku untuk makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik.
  • ·         Menghasilkan bahan kimia: arang dan coal tar, bahan pewarna kain, rotenone (bahan semacam racun yang digunakan untuk membunuh ikan hama atau ikan lain yang tidak dikehendaki), tanin, flavonoid (senyawa yang dapat mencegah serangan jantung dan kanker), gula alkohol, asam asetat, dll.
  • ·         Menghasilkan madu, kepiting, udang, tiram, kerang- kerangan dan ikan serta makanan bagi binatang. Mangrove juga merupakan tempat terbaik bagi budidaya ikan air payau dalam karamba.
  • ·         Memberikan tempat tumbuh untuk udang dan ikan yang bermigrasi ke area mangrove ketika muda, dan kembali ke laut ketika mendekati usia matang seksual. Selain itu udang karang dan ikan yang bereproduksi di hulu sungai (freshwater upstream) dan bermigrasi pada masa mudanya karena makanan berlimpah di daerah mangrove.
  • ·         Sebagai tempat wisata.

Beberapa cara untuk melindungi mangrove:
  • ·         Tidak menggunakan areal mangrove sebagai tempat pembuangan sampah,
  • ·         Tidak membendung anak sungai dan sungai di area mangrove,
  • ·         Pembuatan karamba dengan struktur yang baik, sehingga tidak mengganggu aliran air, rute migrasi binatang air dan ekosistem mangrove,
  • ·         Membangun jalan air (walkways) yang tinggi dan rumah pohon di area mangrove, membuat jalur lintasan perahu (boat trip) secara terbatas.
  • ·         Membiarkan air tidal (pasang) bebas bergerak ketika membangun jalan menuju garis pantai,
  • ·         Menggunakan metode tradisional dan mengobservasi kearifan lokal yang berkaitan dengan pemanfaatan dan perlindungan mangrove.
  • ·         Membantu proses pertumbuhan ekosistem dengan membangun groins dan bukan tembok laut (sea wall),
  • ·         Bekerjasama dengan ahli biologi untuk kegiatan yang berkaitan dengan silvikultur dan aquakultur, serta pengembangan genetika tumbuhan.
  • ·         Bekerjasama dengan industri pariwisata untuk mengembangkan taman laut, perlindungan biosfer laut dan promosi wisata kebudayaan.
  • ·         Menyediakan silent boating pada saat matahari tenggelam dan malam hari,
  • ·         Lautan tropis sangat jernih. Oleh karena itu hanya ada sedikit plankton untuk makanan ikan, kepiting dan udang.
  • ·         Ekosistem mangrove memiliki produktivitas unsur organik yang lebih tinggi dari produktivitas di lautan dan batu karang.

Senin, 30 September 2013

Mangrove

 Hutan mangrove adalah hutan tropis yang hidup dan tumbuh di sepanjang pantai berlumpur atau lempung atau gambut atau berpasir dan selalu digenangi oleh air laut secara berkala dan mempunyai zona vegetasi yang sesuai dengan tempat tumbuhnya. Hutan mangrove terdapat di sepanjang pantai di daerah teluk dangkal, muara sungai, delta, bagian terlindung dari anjung dan selat. Peranan hutan mangrove sangat penting karena merupakan suatu ekosistem yang memiliki multifungsi yang penting bagi kehidupan (Baehaqi, A dan Indrawan, 1993).

Di era pembangunan yang berorientasi pada pembangunan ekonomi wilayah, pesisir pantai mempunyai posisi yang sangat penting. Pusat-pusat industri, lokasi rekreasi, pembangkit tenaga listrik, pemukiman dan sarana pembangunan banyak dibangun di wilayah pesisir. Dalam mendayagunaan wilayah pesisir untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, bisa menimbulkan dampak negatif bila dalam pelaksanaannya tidak dilakukan secara hati-hati dan terkoordinasi. Kecenderungan makin meningkatnya pemanfaatan kawasan mangrove di beberapa daerah telah menimbulkan akibat terganggunya ekosistem hutan mangrove sehingga tidak mampu berperan sesuai dengan fungsinya.

Kamis, 19 September 2013

1.1  Latar Belakang
Menurut Ubaidillah 2003, pada dasarnya bumi dan daratan. Perairan terbagi dalam perairan dalam dan perairan lepas pantai (Perairan laut). Perairan pedalaman umumnya tawar tetapi ada yang payau, dengn sifatnya mengalir atau menggenang. Pada praktikum kali ini dibahas mengenai perairan laut, lebih khususnya mengenai mahluk hidup invertebrata yang ada di perairan laut. Mahluk hidup ini dikenal dengan sebutan bentos.
Dengan mempelajari berbagai macam bentos, akan diketahui berbagai macam mahluk hidup yang ada di perairan laut. Kehidupan bentos dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Adapun faktor yang memepengaruhi yaitu tipe sedimen, salinitas dan kedalaman di bawah permukaan sehingga menyebabkan bermacam-macam bentos yang ada (Sahala,1985)

BAB 1

PENDAHULUAN


  1. Latar belakang
Habitat air tawar menempati daearah yang relative kecil pada permukaan bumi, di bandingkan dengan habitat laut dan daratan. Tetapi bagi manusia kepentingannya jauh lebih berarti karena air tawar meupakan sumber air yang praktis dan mura contohnya adalah sungai. Sungai merupakan salah satu bentuk ekosistem mengalir didalamnya terdapat interaksi antara faktor biotic dan faktor abiotik. Factor biotic diantaranya adalah Berupa tumbuhan maupun hewan dibagi 3 kelompok. Pertama Produser: organisme penghasil, yaitu zooplankton dan fitoplankton, yang kedua Konsumer: organisme pemakai yaitu kepiting, ikan kecil, ikan sedang maupun ikan besar. Ketiga adalah Dekomposer: organisme pengurai yaitu bacteri dan cacing. Sedangkan factor abiotiknya adalah cahaya, suhu, garam-garam organic, angin, kedalaman, kekeruhan dan Ph.

Di dalam sungai terdapat tingkatan organisme yaitu Spesies. spesies adalah tingkatan taksonomi terendah dimana angotanya tidak terisolir secara reproduktif, yang dimaksud terisolir ialah tidak mempunyai keturunan. Kemudian masuk ke tingkatan selanjutnya ialah populasi yan merupakan kumpulan kumpulan organisme satu spesies yang menempati ruang yang sama dan dalam waktu tertentu. Populasi dapat di deskripsikan dengan melihat parameter-parameternya, salah satunya ialah dengan menghitung kelimpahan absolutny. Kelimpahan absolute dapat dilakukan dengan menggunakan metode sensus, metode kuadrat, yang bergantung pada heterogenitas dandistribusi spasial, temporal, dan capture and recapture methods. Yang ketiga adalah komunitas merupakan kumpulan dari populasi dalam ruang dan waktu yang sama. Untuk menguku suatu komunitas dapat dilakukan deng menggunakan beberapa parameter diantaranya : kekayaan spesies, komposisi setiap populasi bebeda-beda dan abstraksi yang menjadi indeks-indeks yaitu indeks keragaman, indeks pemerataan dan indeks dominan.


Rabu, 18 September 2013

LAPORAN PRAKTIKUM OTAK IKAN

I.

Kamis, 20 Juni 2013

Instrumen Kelautan